PEMBELIAN DAN PENCAMPURAN DEDAK PADI SEBAGAI PAKAN AYAM RAS DAN AYAM LOKAL

Peternakan rakyat umumnya menggunakan dedak padi sebagai campuran utama pakan ayam ras dan ayam lokal. Campuran bahan pakan ini dapat mencapai 30% dari seluruh penyusun bahan pakan lainnya (Pada ransum ayam ras dan ayam lokal, pencampuran lebih dari 30% tidak disarankan). Tingginya penggunaan dedak padi ini karena ketersediaannya yang melimpah dan harganya yang murah sehingga umum digunakan sebagai bahan pakan ekonomis. Selain itu, kandungan energinya pun cukup tinggi sehingga dikategorikan sebagai bahan pakan sumber energi. Faktor pembatasnya adalah kandungan serat kasar yang tinggi (12-13 %) dan senyawa fitat yang dapat mengikat mineral dan protein. Dedak padi mengandung energi termetabolis berkisar antara 1640 – 1890 kkal/kg. Kelemahan lain pada dedak padi adalah kandungan asam amino nya yang rendah, demikian juga halnya dengan vitamin dan mineral (Rasyaf, 2004).

Selain faktor – faktor pembatas tersebut, kasus pemalsuan dedak kerap terjadi dan sulit dihindari, karena kemudahan tata cara pencampuran dan bahan tambahan yang sangat mudah didapatkan (contoh : sekam halus, tepung bulu, tepung kapur dan serutan kayu).  Hal ini tentu saja akan mempengaruhi kualitas pakan yang dihasilkan, kemudian dikonsumsi oleh ternak serta akan berdampak buruk pada produktifitas ternak, begitupun kualitas daging dan telur yang dihasilkan. Pada akhirnya tindakan pemalsuan tersebut akan merugikan peternak.Berdasarkan hasil pengujian sampel dedak padi di Kabupaten Bogor pada Tahun 2019, diketahui bahwa hanya 7 sampel dari 16 sampel dedak (43%) yang sesuai mutu dedak padi sesuai SNI 3178 : 2013, dengan parameter sebagai berikut :

Meskipun belum dapat mewakili status kualitas dedak yang beredar di Kabupaten Bogor (butuh kajian lebih lanjut), namun tingginya kandungan serat kasar (lebih dari 18%) dan kadar abu (lebih dari 15%) yang dimiliki sebagian sampel tersebut mengindikasikan adanya pencampuran bahan lainnya dalam dedak padi.

Dikarenakan berbagai faktor pembatas penggunaan dedak padi tersebut, perlu kiranya disampaikan kepada peternak untuk mengetahui ciri dedak yang baik secara sederhana dan strategi untuk mendapatkan dedak padi dengan kualitas yang baik.

Dikalangan pedagang pakan dan peternak, dikenal dua jenis dedak yang popular, yaitu Bekatul dan Dedak. Dedak adalah hasil samping proses penggilingan padi, terdiri atas lapisan sebelah luar butiran padi dengan sejumlah lembaga biji. Sementara bekatul adalah lapisan sebelah dalam dari butiran padi, termasuk sebagian kecil endosperm berpati. Dalam proses penggilingan padi, dedak dihasilkan pada penyosohan pertama, sedangkan bekatul pada proses penyosohan kedua.

Berikut perbedaan dedak padi dan bekatul serta identifikasi sederhana kualitas dedak :

  1. Dedak padi memiliki serat kasar dan abu yang lebih tinggi dari pada bekatul (kecernaan dedak padi lebih rendah dari pada bekatul).
  2. Dengan perlakuan perendaman dengan air (menggunakan gelas kaca), Sebagian besar bekatul akan tenggelam, sedangkan pada dedak padi ada bagian-bagian kulit yang terapung.
  3. Pada indikasi pencampuran sekam dan tepung bulu dengan jumlah yang banyak, jumlah yang terapung akan lebih banyak daripada jumlah yang tenggelam.
  4. Pada indikasi pencampuran kapur, akan terlihat endapan putih didasar gelas.

Strategi mendapatkan dedak padi dan bekatul berkualitas baik :

  1. Belilah dedak padi pada poultry shop atau tempat penjualan dedak yang menerapkan tata cara penyimpanan yang baik, yaitu menggunakan palet (alas) dan mengatur jarak tumpukan karung dengan dinding. Pedagang juga mengetahui lama penyimpanan dedak serta mengatur keluar masuknya dedak yang dijual.
  2. Belilah dedak padi dan bekatul yang tidak lembab, berwarna coklat normal, tidak berbau tengik dan tidak berjamur.
  3. Belilah dedak padi dan bekatul pada penggilingan padi yang mengetahui dan telah membedakan kualitas dedak yang dihasilkan.
  4. Apabila sulit mendapatkan penggilingan padi dengan kriteria tersebut diatas, peternak dapat melakukan penelitian sederhana dengan metode trial dan error pada beberapa poultry shop atau penggilingan padi (menggunakan metode perendaman dengan air).
  5. Tidak membeli dedak padi pada pedagang yang menawarkan harga murah (dibawah harga pasaran).
  6. Apabila telah mendapatkan penjual dedak padi atau tempat penggilingan padi sesuai kriteria tersebut, peternak dapat menguji kualitas dedak secara berkala secara mandiri maupun dengan layanan pengawasan pakan dari Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor.

Peternak disarankan menyimpan dedak padi dan bahan pakan lainnya pada tempat yang kering, tidak lembab dan menggunakan alas (palet) serta terlindung dari sinar matahari dan hujan.


Ryan Andhika Sari, S.Pt
Pengawas Mutu Pakan Ahli Muda
Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor