Biosecurity adalah suatu tindakan pencegahan penyakit dari dalam/luar areal  kandang sehingga ternak unggas berikut ikutannya menjadi aman dikonsumsi  oleh manusia. Inti dari biosecuriti adalah suatu proses menjauhkan bibit  penyakit dari unggas dan menjauhkan unggas dari bibit penyakit. Biosekuriti  dapat mencegah agen-agen penyakit seperti virus, bakteri, jamur, protozoa  dan parasit masuk ke peternakan dan membahayakan kesehatan unggas yang  akan menyebabkan penyakit klinis yaitu suatu penyakit yang dapat diamati  dengan jelas, penyakit sub klinis yaitu penyakit yang tersembunyi dan      zoonosis yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Terdapat enam cara dalam penerapan biosecurity di peternakan unggas.
  1. Batasi Kandang Anda
Membatasi akses terhadap kandang dan ayam anda secara fisik dengan pagar untuk membentuk penghalang dengan daerah sekitar kandang. Tetapkan hanya satu atau dua orang yang merawat ayam peliharaan nada. Larang petugas kandang untuk melihat sabung ayam atau acara sejenisnya dimana terdapat banyak unggas di sana. Jika ada tamu berkunjung, pastikan mereka melalui tahap desinfeksi sebelum memasuki kandang.
  1. Jaga Kebersihan
Kuman dapat menempel pada sepatu dan pakaian dan berpindah dari satu daerah ke daerah lain. Untuk menjaga ayam anda ‘bebas kuman’ dengan menjaga sepasang sepatu satu set pakaian untuk dipakai di sekitar unggas anda. Mencuci pakaian dan sepatu dengan sikat menggunakan deterjen akan menghapus kotoran, lumpur dan tanah. Cuci tangan dengan bersih menggunakan sabun desinfektan sebelum memasuki kandang. Jaga kebersihan kandang, makanan dan air setiap hari. Bersihan dan desinfeksi peralatan kandang yang berkontak dengan unggas dan kotorannya.
  1. Jangan Bawa Penyakit ke Rumah
Roda kendaraan, kandang unggas dan peralatan semuanya dapat menjadi ‘pelabuhan’ kuman. Jika anda berkunjing ke lokasi dimana banyak unggas (pasar dan pameran) pastikan cuci bersih kendaraan dan peralatan sebelum anda membawanya ke kandang. Jika anda membawa unggas dari luar ke rumah, pastikan unggas terpisah dalam kandang karantina dan diawasi selama dua minggu untuk memastikan unggas tersebut tidak membawa penyakit. Unggas baru harus terpisah setidaknya selama 30 hari sebelum digabung dengan unggas lain.
  1. Jangan Meminjam Penyakit dari Tetangga
Jangan saling berbagi unggas, peralatan kebun/kandang dengan tetangga atau pemilik burung lainnya. Jika terpaksa sterilkan peralatan sebelum/setelah dipinjam tetapi jangan sekali-kali memijamkan barang seperti palet kayu, karton/kardus telur karena barang tersebut berpori dan sulit dibersihkan atau didesinfeksi.
  1. Kenali Tanda Penyakit Unggas Menular
Beberapa penyakit unggas sulit untuk didiagnosa. Deteksi dini tanda-tanda berikut untuk mencegah perluasan penyebaran penyakit:
  • kematian mendadak
  • diare
  • penurunan produksi telur/telur cacat
  • bersin, terengah-engah, leleran hidung, batuk
  • lemah dan nafsu makan berkurang
  • pembengkakan jaringan di sekitar mata dan leher
  • perubahan warna pada pial, sisir dan khaki
  • depresi, sayap terkulai, memutar kepala dan leher, inkoordinasi, kelumpuhan
  1. Laporkan Jika Ada Unggas yang Sakit/Mati
Jangan menunggu untuk melaporkan tanda-tanda yang tidak biasa dari penyakit atau kematian tak terduga di antara unggas anda. Hubungi medik/paramedik/mantri, dokter hewan lokal, dinas yang membidangi peternakan. Para petugas akan melakukan pengecekan dan menguji unggas sakit untuk memastikan mereka tidak mengidap penyakit unggas serius. Pelaporan dini penting untuk melindungi unggas yang lain.